Beberapa minggu yang lalu saya mendapat email dari seorang client, beliau ingin saya mengerjakan logo untuk usaha barunya yang bergerak di bisnis apparel. Nama dari usaha tersebut adalah “Volumo”, dan beliau memberikan detail singkat tentang usaha tersebut dan juga mengirim saya beberapa gambar sebagai contoh seperti apa logo tersebut nantinya terlihat.
Beliau ingin logonya berupa medali (tali dan emblem) yang di tengah2 emblemnya terdapat icon loudspeaker, Loudspeaker !? tentu saja! Loudspeaker adalah pengeras suara.., dan Volume sudah menjadi hal umum untuk meningkatkan intensitas suara.
Berikut logo awal yang saya eksekusi berdasarkan gambaran client saya :
-->
Sketsa dan Olah Digital (Vector)
Namun logo tersebut masih terlalu kompleks untuk diaplikasikan. Maka diskusipun perlu dilakukan untuk menghasilkan logo yang lebih simple. Client saya tertarik untuk melihat lebih jauh sampai mana proses ini berlangsung. Berikut proses yang terjadi selanjutnya.
Dengan sangat tidak menyesal saya membuang medali berikut emblemnya.. saya lebih tertarik pada icon yang ada di medali tersebut, yup! sebuah icon loudspeker yang menunggu untuk di beri “nilai”.
Saya memulainya dengan kertas dan pensil, begitu nasihat para dewa-dewa di ranah Logo Design, dan seperti ini lah prosesnya (tidak termasuk gambar yang saya buang karena terlalu mengerikan untuk di perlihatkan disini :D).
Selanjutnya, tinggal mengeksekusinya di layar monitor, karena bentuknya sederhana, saya tidak merasa perlu men-scan contoh gambar ini. Tinggal mengambil icon loudspeaker di medali tadi dan mengeditnya sesuai dengan pilihan saya di kertas kerja.
Di tengah icon loudspeker ada sebuah gelombang dinamis, gelombang ini adalah gelombang Transversal. Walau untuk suara lebih cocok menggunakan gelombang Longitudinal. Namun Transversal adalah satu2nya gelombang yang dapat dilihat oleh mata (gelombang air contohnya). Saya ingin logo ini juga demikian, bergerak dinamis dan dapat di “lihat” (baca : diingat) oleh banyak orang. Gelombang saya buat agak menaik untuk merpresentasikan cita-cita atau goal yang harus selalu berumbuh. Dan berikut hasil olah digitalnya.
Warna
Ada ratusan makna dalam warna di tiap kebudayaan yang berbeda di bumi ini. Satu warna yang berkonotasi positif bagi salah satu masyarakat bisa saja dimaknai negatif oleh masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda. Saya mengambil psikologi dari warna yang paling umum digunakan orang. Awalnya saya memilih Merah untuk digunakan sebagai warna logo, merah mewakili Passion, Energy, Kekuatan dan hasrat!
Namun setelah mengalami diskusi tingkat lanjut dengan client. Diputuskanlah jika Deep Purple (sumpah! ga ada hubungannya dengan nama Band!) digunakan untuk warna corporate-nya. Ungu mewakili kekuatan dan ambisi namun juga menyimpan rasa penasaran, setidaknya ini yang saya baca.
Tugas saya berakhir disini, terciptanya sebuah logo. Namun tidak begitu dengan logo itu sendiri, ia masih butuh sebuh Branding Strategy untuk dapat bertahan di lautan merah bisnis sejenis. Bahkan tidak tertutup kemungkinan jika dimasa yang akan datang, saat bentuk/wajah logo ini tidak dapat mewakili lagi lini produknya atau hanya ingin menyesuaikan dengan trend global..maka logo ini dapat saja diubah untuk tujuan yang lebih baik tentunya.
Bagaimana menurut kamu? silahkan berbagi masukan melalui kolom komentar.
Angga
Desainer grafis dan seorang antropolog. Menemukan semangat baru ketika melihat desain grafis dari sisi seorang Antropolog. Mencoba menggabungkan seni grafis ke dalam etnografi, dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata. — email : angga.rizal[at]gmail.com | twitter : @anggaishere
Beliau ingin logonya berupa medali (tali dan emblem) yang di tengah2 emblemnya terdapat icon loudspeaker, Loudspeaker !? tentu saja! Loudspeaker adalah pengeras suara.., dan Volume sudah menjadi hal umum untuk meningkatkan intensitas suara.
Berikut logo awal yang saya eksekusi berdasarkan gambaran client saya :
-->
Sketsa dan Olah Digital (Vector)
Namun logo tersebut masih terlalu kompleks untuk diaplikasikan. Maka diskusipun perlu dilakukan untuk menghasilkan logo yang lebih simple. Client saya tertarik untuk melihat lebih jauh sampai mana proses ini berlangsung. Berikut proses yang terjadi selanjutnya.
Dengan sangat tidak menyesal saya membuang medali berikut emblemnya.. saya lebih tertarik pada icon yang ada di medali tersebut, yup! sebuah icon loudspeker yang menunggu untuk di beri “nilai”.
Saya memulainya dengan kertas dan pensil, begitu nasihat para dewa-dewa di ranah Logo Design, dan seperti ini lah prosesnya (tidak termasuk gambar yang saya buang karena terlalu mengerikan untuk di perlihatkan disini :D).
Selanjutnya, tinggal mengeksekusinya di layar monitor, karena bentuknya sederhana, saya tidak merasa perlu men-scan contoh gambar ini. Tinggal mengambil icon loudspeaker di medali tadi dan mengeditnya sesuai dengan pilihan saya di kertas kerja.
Di tengah icon loudspeker ada sebuah gelombang dinamis, gelombang ini adalah gelombang Transversal. Walau untuk suara lebih cocok menggunakan gelombang Longitudinal. Namun Transversal adalah satu2nya gelombang yang dapat dilihat oleh mata (gelombang air contohnya). Saya ingin logo ini juga demikian, bergerak dinamis dan dapat di “lihat” (baca : diingat) oleh banyak orang. Gelombang saya buat agak menaik untuk merpresentasikan cita-cita atau goal yang harus selalu berumbuh. Dan berikut hasil olah digitalnya.
Warna
Ada ratusan makna dalam warna di tiap kebudayaan yang berbeda di bumi ini. Satu warna yang berkonotasi positif bagi salah satu masyarakat bisa saja dimaknai negatif oleh masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda. Saya mengambil psikologi dari warna yang paling umum digunakan orang. Awalnya saya memilih Merah untuk digunakan sebagai warna logo, merah mewakili Passion, Energy, Kekuatan dan hasrat!
Namun setelah mengalami diskusi tingkat lanjut dengan client. Diputuskanlah jika Deep Purple (sumpah! ga ada hubungannya dengan nama Band!) digunakan untuk warna corporate-nya. Ungu mewakili kekuatan dan ambisi namun juga menyimpan rasa penasaran, setidaknya ini yang saya baca.
Tugas saya berakhir disini, terciptanya sebuah logo. Namun tidak begitu dengan logo itu sendiri, ia masih butuh sebuh Branding Strategy untuk dapat bertahan di lautan merah bisnis sejenis. Bahkan tidak tertutup kemungkinan jika dimasa yang akan datang, saat bentuk/wajah logo ini tidak dapat mewakili lagi lini produknya atau hanya ingin menyesuaikan dengan trend global..maka logo ini dapat saja diubah untuk tujuan yang lebih baik tentunya.
Bagaimana menurut kamu? silahkan berbagi masukan melalui kolom komentar.
Angga
Desainer grafis dan seorang antropolog. Menemukan semangat baru ketika melihat desain grafis dari sisi seorang Antropolog. Mencoba menggabungkan seni grafis ke dalam etnografi, dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata. — email : angga.rizal[at]gmail.com | twitter : @anggaishere
0 Response to "Volumo Logo Design | Studi Kasus"
Posting Komentar