@anonymousPalsu - Pada waktu kecil dulu, ketika malam hari, terlihat banyak sekali bintang yang ada di langit, dan masih sangat terang semua, saya ingat itu. Dan sadar tidak kalau sekarang itu bintang di langit tidak sebanyak dulu, ini yang membuat kita bertanya-tanya, apa sih yang menyebabkan bintang terlihat semakin berkurang?
Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita harus sedikit tahu dulu mengenai fakta unik dari cahaya bintang ini. Bintang adalah matahari yang berbeda galaxy dengan bumi, kenapa bisa dibilang matahari? Karena bintang dapat mengeluarkan cahaya dengan sendirinya, sama seperti matahari yang ada di galaksi kita, yaitu galaksi bima sakti.
Ukuran bintang 'terlihat kecil' di mata kita, namun faktanya tidak sedikit bintang di langit (yang jumlahnya mencapai jutaan bahkan mungkin miliaran) yang memiliki ukuran lebih besar daripada matahari yang kita miliki (malah, sampai beberapa kali lipat lebih besar ukurannya dari matahari kita).
Apa yang menyebabkan bintang terlihat kecil?
Faktor utama pasti mengapa bisa terjadi demikian adalah karena jarak bintang tersebut yang sangat sangat amat jauh dari bumi kita ini. Fakta lainnya adalah bahwa ternyata cahaya bintang yang anda lihat saat ini adalah cahaya yang sebenarnya sudah lama dihasilkan oleh bintang tersebut (masa lampau).
Bisa saja cahaya tersebut terbentuk beberapa ribu tahun lalu, namun baru sampai ke bumi pada masa sekarang, lagi-lagi karena masalah jarak yang teramat jauh. Anda bisa melihat bintang itu bersinar terang, tapi belum tentu sekarang di sana (bintangnya) masih mengeluarkan cahaya. Bisa jadi juga cahaya yang dihasilkan oleh bintang tersebut sudah habis.
BALIK KE TOPIK AWAL
Ada dua alasan (yang saya dapat) mengapa bintang semakin sedikit terlihat di langit pada malam hari.
Faktor pertama karena bintang kehabisan bahan bakar
hal ini dikarenakan alam semesta menghasilkan bintang lebih sedikit akibat galaksi mulai kehabisan gas. Demikian penelitian oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
Robert Braun dari CSIRO meneliti beberapa galaksi jauh dan membandingkannya dengan galaksi-galaksi terdekat. Peneliti menemukan galaksi saat masa pembentukan dulu memiliki molekul hidrogen lebih banyak dibandingkan dengan galaksi masa kini. Karena bintang terbentuk dari hidrogen, jika semakin sedikit hidrogen yang ada, maka semakin sedikit bintang yang terbentuk. Penelitian ini memberikan kita informasi mengapa alam semesta mulai redup dan kehilangan cahayanya.
Masalah utamanya adalah bagaimana galaksi dapat mendapat gas dari luar. "Gas masuk ke galaksi melalui ruang antargalaksi. dua pertiganya masih ditemukan di ruang tersebut, hanya sepertiga yang membentuk galaksi," ungkap astronom. Dua per tiga gas yang ada di ruang antargalaksi menciptakan planet, planet kerdil, dan bintang neutron.
Tersendatnya gas di dalam ruang antargalaksi tercipta saat Energi Gelap (Dark Energy) mulai menjajah alam semesta. "Kecepatan Energi Gelap itu akan membuat galaksi semakin sulit menciptakan bintang," papar Braun. "Jadi, molekul gas yang digunakan mengalami penurunan yang cukup cepat. Selama interval waktu yang kami pelajari, penurunan itu semakin cepat," tambahnya. (Sumber: Physorg/nationalgeographic)
Robert Braun dari CSIRO meneliti beberapa galaksi jauh dan membandingkannya dengan galaksi-galaksi terdekat. Peneliti menemukan galaksi saat masa pembentukan dulu memiliki molekul hidrogen lebih banyak dibandingkan dengan galaksi masa kini. Karena bintang terbentuk dari hidrogen, jika semakin sedikit hidrogen yang ada, maka semakin sedikit bintang yang terbentuk. Penelitian ini memberikan kita informasi mengapa alam semesta mulai redup dan kehilangan cahayanya.
Masalah utamanya adalah bagaimana galaksi dapat mendapat gas dari luar. "Gas masuk ke galaksi melalui ruang antargalaksi. dua pertiganya masih ditemukan di ruang tersebut, hanya sepertiga yang membentuk galaksi," ungkap astronom. Dua per tiga gas yang ada di ruang antargalaksi menciptakan planet, planet kerdil, dan bintang neutron.
Tersendatnya gas di dalam ruang antargalaksi tercipta saat Energi Gelap (Dark Energy) mulai menjajah alam semesta. "Kecepatan Energi Gelap itu akan membuat galaksi semakin sulit menciptakan bintang," papar Braun. "Jadi, molekul gas yang digunakan mengalami penurunan yang cukup cepat. Selama interval waktu yang kami pelajari, penurunan itu semakin cepat," tambahnya. (Sumber: Physorg/nationalgeographic)
Faktor kedua karena cahaya yang ada di perkotaan
Karena faktor cahaya di perkotaan berpengaruh terhadap terang atau redupnya bintang di langit, lho kok bisa?nYa bisa saja karena semakin terang sekeliling kita, maka bintang dilangit yang bisa kita lihat akan semakin redup dan jumlahnya sedikit, kalau tidak percaya coba anda sekali-kali mematikan semua lampu yang ada di rumah, atau cari tempat yang paling gelap maupun jauh dari lampu-lampu kota yang terang dan pandangi langit malam, pasti bintangnya semakin terang dan semakin banyak.
Sambil buang stress anda juga bisa berbaring (ntah di pantai, lapangan terbuka maupun teras rumah, yang penting jangan ditengah jalan) dan memandang ke langit, biasanya perlu waktu beberapa menit agar mata bisa beradaptasi dalam kegelapan. Selamat mencoba, semoga masih bisa menemukan bintang yang menemani masa kecilmu.
0 Response to "Sekarang Bintang di Langit Terlihat Semakin Sedikit, Apa Penyebabnya?"
Posting Komentar